Senin, 16 Juni 2014


Intro : E G# C#m G# C#m C# F#m

E      G#     C#m
Melati Pujaan Hati
G#        C#m
Kau Harum Mewangi
C#      F#m      B
Menyejukkan Hatiku

E         G#       C#m
Kau Bagai Cahya Rembulan
G#        C#m
Dalam Kegelapan
C#    F#m    B
Tunjukkan Arahku

A     B    G#m   C#m
Jangan Pernah Kau Sakiti
A   B   G#m  C#m  F#
Cinta Yang Tlah Kumiliki
B   G#
Untukmu
C#m F#m Sucikan Aku B G#m A Bawalah Aku Dimana E B G# Tercipta Damai C#m F#m Sucikan Aku B G#m A F# tebarkan wangi cintamu B G# untukku E G# C#m Melati Pujaan Hati G# C#m Teruslah Mewangi C# F#m B Menyejukkan Hatiku Interlude : C#m G# B F# A G# C#m F#m B Melati Pujaan Hati G# A E Teruslah Mewangi B G# Untukku
Siapa yang tidak kenal Batavia Lama atau Oud Batavia? lebih dikenal dengan sebutan Kota Tua Jakarta. Disebut juga Jayakarta yang berarti kemenangan sempurna. Kota dengan sejuta bangunan bersejarah. Kota yang bermula dari sebuah pelabuhan kecil Sunda Kelapa pada zaman kerajaan hindu Padjadjaran, kini telah berubah menjadi megapolitan yang dihuni 10 juta jiwa lebih. Menyusuri nadi Kota Tua ibarat masuk lebih dalam ke sejarah kejayaan tempo dulu. Kota bergelar ratu dari timur yang pernah menjadi pusat perdagangan di benua Asia pada abad ke-16. Namun kini mulai rusak. Oud Batavia sejatinya adalah artefak sejarah yang bukan saja menandai era kolonialisme yang menyisakan kepedihan. Namun juga penanda pertemuan budaya antar ragam etnik dan budaya. 

Bangunan bernuansa Eropa berupa benteng, dinding dan kanalnya begitu kental. Sejarawan dan Budayawan Betawi JJ Rizal mengatakan situs sejarah merupakan penanda penting bagi sebuah kota. Bahkan, bisa dilihat sebuah kota beradab atau tidak tergantung bagaimana ia mengurus situs-situs sejarahnya.Bahwa situs sejarah itu penanda penting bagi sebuah kota. Dia adalah ikon sebuah kota. 

Sehingga sampai ada yang bilang kalau mau melihat sebuah kota beradab atau tidak, lihat saja 3 hal. Pertama bagaimana kota itu mengurus perpustakaannya. Kedua bagaimana mengurus museumnya. Dan yang ketiga bagaimana kota itu mengurus situs-situs sejarahnya. Sejarah panjang mencatat, Batavia yang dirancang dengan gaya Eropa merupakan bagian penting sebuah peradaban. Sejak Fatahillah menguasai pelabuhan Sunda Kelapa 5 abad silam, Batavia selalu menjadi pusat pemerintahan, militer dan perdagangan. Kini Kota Tua Jakarta sedang bersiap diri menjadi sebuah warisan dunia dengan memenuhi kriteria UNESCO World Heritage Convention. Bertepatan dengan momen ini, konsep revitalisasi Kota Tua yang juga sudah lama digagas Pemda DKI Jakarta pun dijalankan. Konsep revitalisasi dibentuk oleh tim konservasi sarana dan prasarana, terdiri dari Pemprov DKI, pemilik gedung, badan pengurus situs warisan nasional, komunitas lokal, arsitek khusus, para sejarawan dan pihak swasta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar